Majalah Tashfiyah Edisi 45 Volume 4 1436H-2015M

Rp10,000

Silahkan klik untuk info lebih cepat

Deskripsi

majalah-tashfiyah-edisi-45-volume-4-1436h-2015mJudul: Majalah Tashfiyah Edisi 45 Volume 4 1436H-2015M
Mudah Berfaedah, Tema : Melihat Dunia Senyatanya
Penerbit:  Media Tashfiyah
Tebal: 112 halaman (32 halaman full color)
Fisik: 12 cm x 18 cm, uv, soft cover
Harga: Rp. 10.000 (jawa) atau Rp. 12.000 (luar jawa)

Sinopsis Majalah Tashfiyah Edisi 45 Volume 4 1436H-2015M, Melihat Dunia Senyatanya

Tak henti-hentinya segenap pujian kita persembahkan kepada Rabb alam semesta. Tak terhingga kenikmatan yang telah kita dapatkan bahkan semenjak kita belum bias merasakan nikmat itu. Bukankah demikian? Iya, semenjak kita masih di rahim bunda, Sudah tak ternitung nikmat yang telah kita peroleh. Hanya saja saat ini, tidak ada di antara kita yang ingat akan nikmat itu. lya, karena kenikmatan itu hanya bersifat sementara. Dernikian pula nalnya kenikrnatan yang sedang kita rasakan saat ini tak Iebin hanya sesaat saja.jika telah berlalu, segera akan terlupakan.

Pembaca Tashfiyah yang kami cintai, sebenarnya tanpa kita sadari sangat banyak kenikrnatan yang telah kita rasakan yang saat ini tinggal kenangan. Ketika melihat ananda sedang dibuai dalam pelukan bundanya, barangkali kita saat ini hanya bisa membayangkan betapa dulu pun kita rnasing-masing pernah merasakannya. Ah, kenyataannya saat ini bunda telah tiada, ayahanda pun telah berpulang. Yah, itulah dunia. Yang dulu ada, kini sirna. Yang kini ada, suatu saat nanti akan tiada.

Apakan Anda pernah membayangkan tentang nikmat yang tak pernah sirna? Allah dan Rasul-Nya telah mengabarkan itu semua dalam firman-Nya dan sabdanya. Kenikmatan yang tiada taranya dari segi kuantitas dan kualitas, tak berbatas waktu dan ruang, Serta tak tergambarkan dalam kata-kata. Lalu mengapa kita harus terperangkap oleh nikmat yang fana dan melupakan yang baka?

Pembaca Tashfiyah yang semoga dirahmati Allah, pada edisi ini, kami menghaturkan telaah tentang hakikat dunia dan akhirat untuk Anda. Betapa manusia banyak yang gagal menyadari hakikat tujuan penciptaan mereka. Betapa banyak di antara mereka tertipu dengan gemerlap dunia yang sekejap mata. Padahal pada dasarnya kebahagiaan kita ada di hakikat tujuan penciptaan kita sendiri yaitu agar beribadah kepada-Nya saja.

Pembaca yang kami cintai, mari kita bergandeng tangan berjalan menjauhi fatamorgana yang fana ini, menuju ke ridha-Nya semata. Mari!

Informasi Tambahan

Berat 0.08 gram